pocong 3

Pocong 3 mau maen. Gak banyak film yang selamet dibikin threequelnya. Kalo
gak filmnya yang lama-lama gak laku, bintangnya yang lama-lama loyo. Liat
Jurassic Park. Atau liat Rocky yang same dibikin #6-nya. Gila tu orang udah
jadi aki-aki padahal baru #6 doang. Kebayang kalo sampe pocong dibikin film
ke #23-nya.

"aaaaaaaaaaaand cut!" kata sutradara pocong #23. "Kita break makan siang
dulu ya."
Si pocong yang beneran tertatih-tatih berdiri.
"Sut..." kata pocong, manggil sutradara, "Gua cabut dulu ya. Gua sekalian
makan siang di luar"
"Ih kemana? Lu gimana sih! Gua mau syuting ngebut nih. Gaya amat lunch di
luar segala. Inget lu jadi pocong udah jadi aki-aki. Itu orok udah gua
sediain. Susah tauk nyari orok!"
Pocong jutek. "Ih masak gua keluar sebentar aja gak boleh?!"
"Lu mau apa? Tu liat di balik pu'un!" Keduanya menoleh ke pohon angker di
setting syuting. Ada banyak pocong beneran ngintip dan langsung pura-pura
sibuk sendiri. "Ada banyak pocong muda yang mau gantiin lu dengan bayaran
lebih rendah. contohnya: orok sapi. Gak kayak elu mintanya orok manusia
mulu. Kirain nyari orang beranak gampang apa?"
"Ye, bukannya belagu. Ini gua mau ngurusin jamsostek gua. Ntah kenapa gak
cair bulan kemarin. Istri gua juga kan mesti belanja."
"Ya udah sana. 1/2 jam ya."
"Lu tega deh. Ini gua kan udah tua, gua lompat aja beser."
"Ya udah sana!"

30 menit kemudian, sesampainya di gedung jamsostek, Pocong masuk dengan
melompat-lompat. Dia mengambil kartu tunggu dan duduk di sebelah jin tomang
dan kuntilanak.
"Eh kunti. apa kabar?"
"Baek mas."
"Gak bunuh orang hari ini kun?"
"Gak. Lagi puasa."
"Oh pantes. Jamsostek lu gak cair ya?"
"Iya nih bete. Secara gua janda, ini pemasukan gua satu-satunya. Pemerintah
makin gak beres aja."
Pocong teringat akan sesuatu. "Eh iya, gua janjian sama suster ngesot.
Bentar gua telfon dulu."
"Halo, Sus? Lu di mana?"
"Aiyya, wo balu belok masuk thamlin aah."
Pocong bingung, dia berbisik pada kunti. "Kun, sejak kapan suster ngesot
jadi cina?"
"Heh? cina? Dia kan kebumen."
"Sus, lu kenapa?"
"Ni ya wo kasih tau. Wo barusan makan orang cina. Makanya jadi gini wo
punya omongan."
"Ya elah. Oh iya. balik ke topik semula. Gua mau nanya aja. LO KE SINI
GIMANA? MELATA APA? LAMA AMAT?"
"Aiyaaa. WO KAN NGESOT! Udah ah berisik lu orang!"
-Klik-

Pocong terduduk dengan lesu di samping kunti.
"Jaman sekarang udah beda ya. Kun."
"Iya."
"Jaman dulu orang ngeliat kita, jerit-jerit. Sekarang, kita diperdubak jadi
insan perfilman yang dibayar gak seberapa."
"Padahal semua film horor box office tuh."
"Iya. Sekarang kita bunuh orang gak seru lagi."
"Iya. Eh gini aja. kita ke atas gedung, trus jorokin yuk. Untuk
seneng-seneng aja." ajak kunti.
"Ayo ayo!" mereka segera beranjak.
"Tapi pelan-pelan. Asam urat."
Di atas gedung mereka berpapasan dengan pegawai kantoran dan segera
menakut-nakuti orang itu. Orang itu bereaksi dengan penuh logika dan
logikanya berkata bahwa penyelesaian terbaik dari bertemu setan adalah
melompat dari gedung.

Tak setelah setelah orang tu mejret kemana-mana di lantai dasar, pocong dan
kunti kembali ke kantor jamsostek. Mereka senang. Untuk pertama kalinya
dalam waktu yang lama mereka membunuh untuk senang-senang lagi. Sesampainya
di kanor jamsostek. Mereka bertemu dengan suster ngesot yang sekarang lebih
pantes disebut nenek-ngesot.
"Dih, tampang lu jutek bener. Kayak yang baru makan orang jawa aja."
"BT nih. Jamsostek tutup."
"Kenapa?" tanya mereka.
"Kepala cabangnya baru lompat dari gedung. Jamsostek tutup sampai
pengumuman selanjutnya." Nenek-ngesot menggedor-gedor jendela "LU KIRA
GAMPANG AJA NGESOT RAGUNAN-THAMRIN!???????????? KUNYUK!"
Pocong dan kunti saling bertatapan.

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Cinta versi Anak Accounting...

Humor Sore...

Istri Shalehah